Ekonomi RI Terancam Anjlok, Diklaim Gegara ASN, Begini Jelasnya
Update24, Jakarta
Kinerja aparatur sipil negara (ASN) yang terus memburuk, dapat menggerus pertumbuhan ekonomi di tanah air. Diketahui, saat ini ekonomi Indonesia sedang di posisi terbaik sehingga perlu dipertahankan dengan birokrasi yang sehat.
“Kita menjadi negara yang terbaik saat ini dalam GDP. Kita tertinggi sekarang bahkan Eropa kalah, tapi itu bisa terabrasi oleh buruknya ASN. Kalau ASN buruk, ekonomi tinggi akan terabrasi karena bagaimana kita bisa mempertahankan itu? Kerja susah payah dari sektor ekonomi harus didukung oleh sektor administrasi publik, agar bisa mendorong bahkan memberikan efek berlipat ganda bagi pertumbuhan ekonomi,” jelas Ketua Tim Panel Independen J.B Kristiadi dalam Forum Konsultasi Publik, Senin (28/11).
Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh impresif dalam empat kuartal terakhir, yaitu di atas 5 persen year on year (yoy). Sementara banyak negara yang ekonominya turun signifikan, bahkan jatuh ke jurang resesi.
Kinerja buruk ASN tersebut berkaitan dengan pemilihan umum. Banyak pihak menggunakan praktik politisasi ASN di daerah-daerah untuk memuluskan jalan memenangi pemilu.
“Hambatan-hambatan itu tentu banyak karena sistem perpolitikan kita itu masih berbentuk pemilihan Pilkada, secara langsung, sehingga bisa dibayangkan kalau bapak menjadi seorang pegawai di suatu kabupaten, calon bupatinya si A nah kita diem aja nggak milih nggak dukung, nanti begitu jadi nah kita dipindahkan nggak tau di mana, ini masih terjadi terus,” jelasnya.
Menurutnya, ini merupakan hambatan reformasi birokrasi yang berdampak buruk pada perekonomian Indonesia. “Barangkali ini yang menjadi hambatan bagaimana caranya agar korban-korban politisasi tadi tidak memakan atau menggerus pertumbuhan ekonomi yang sudah susah payah kita tegakkan,” ujarnya. *