Dinas P2KBPP-PA Gelar Workshop PK-23 Untuk Deteksi Stunting Baru

 Dinas P2KBPP-PA Gelar Workshop PK-23 Untuk Deteksi Stunting Baru

Nampak Asisten II Muh Suja Alamri ketika membuka kegiatan Workshop, didampingi Kepala Dinas P2KBPP-PA Dra Suhartini Damo dan sejumlah pemateri.

BOLSEL, Update24 – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berancana, Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBPP-PA) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar workshop pemutkahiran Pendataan Keluarga ke 23 (PK-23) Tahun 2023. Workshop ini dilaksanakan di Balai Desa Popodu Kecamatan Bolaang Uki, Selasa (27/6/2023).

Kegiatan inipun dibuka langsung Bupati H Iskandar Kamaru SPt MSi, yang diwakili Asisten II Sekda, Muh Suja Alamri dan didampingi Kadis P2KBPP-PA Dra Suhartini Damo bersama jajaran serta diikuti oleh Manajer Pengelola sebanyak 7 orang, Supervisor 33 orang dan Kader Pendata 42 orang.

Suasana workshop PK-23 yang digelar Dinas P2KB,PP-PA.
Suasana workshop PK-23 yang digelar Dinas P2KB,PP-PA.

Dalam sambutannya, Suja menyampaikan, jika workshop PK-23 ini merupakan hal penting dilakukan, sebagai langkah awal untuk melakukan pendataan kepada keluarga berencana di Bolsel.

“Makanya harus diikuti, agar kita benar-benar tahu apa yang akan dilakukan di lapangan, ketika melakukan pendataan,” kata Suja.

Untuk itu,  dia berharap, para peserta dapat mengikuti kegiatan workshop ini dengan sungguh-sungguh, agar tidak menemui kendala kelak melakukan pendataan.

“Kalau ada yang kurang dipahami, silahkan ditanyakan, agar tidak terjadi kesalahan pendataan nanti,” tambanya.

Para peserta mengikuti dengan seksama penyampaian dari salah satu pemateri workshop.
Para peserta mengikuti dengan seksama penyampaian dari salah satu pemateri workshop.

Sementara itu, Kepala Dinas P2KBPP-PA Bolsel, Dra Suhartini Damo mengungkapkan, jika PK-23 ini sangat penting, karena meliputi keberadaan penduduk di Bolsel, termasuk soal stunting. Lewat data yang disajikan lewat PK-23 katanya, penanganan stunting bisa dengan mudah dilakukan.

“Karena balita maupun bayi yang terindikasi stunting, akan terdeteksi terlebih dahulu lewat pendataan tersebut,” kata Damo.

Dijelaskannya, PK-23 ini meliputi jumlah keluarga, program keluarga berencana, penambahan balita serta kemungkinan ada stunting baru. “Poin terakhir ini, pastinya akan memudahkan kita dalam mendeteksi adanya ketambahan stunting atau tidak di daerah,” tukasnya.

Foto bersama disela-sela pembukaan kegiatan workshop.
Foto bersama disela-sela pembukaan kegiatan workshop.

Diketahui, workshop PK-23 dilakukan berdasarkan surat edaran Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Nomor 76/LP.02/J5/2-23. (Hen/*)

Related post