Debat Kedua Pilwako: Calon Wawali Nomor 1 Salah Tanggap saat STA Bicara Defisit Pangan

 Debat Kedua Pilwako: Calon Wawali Nomor 1 Salah Tanggap saat STA Bicara Defisit Pangan

Suasana debat Pilwako Kotamobagu.

KOTAMOBAGU, Update24 – Debat Kandidat kedua Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwako) Kotamobagu, Sabtu (2/11/2024), makin memanas.

Selain memanas, setiap calon juga sering salah tanggap soal materi yang disampaikan calon lain.
Seperti pada segmen ketiga, yang membahas soal pertanian dan ketahanan pangan.
Pertanyaaan panelis berkaitan dengan pertanian dan ketahanan pangan tersebut, ditujukkan kepada calon Wakil Wali Kota, Sri Tanti Angkara (STA).
Bunda STA, dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa untuk ketahanan pangan, kondisi hari ini Kotamobagu memang sedang devisit pangan.
“Sesuai data, untuk kebutuhan konsumsi di Kotamobagu sebanyak 12 ribu ton pertahun. Sementara, hasil produksi yang dihasilkan hanya 10 ribu ton,” jelas STA.
Sehingga lanjutnya, dari data yang ada, Kotamobagu mengalami defisit pangan sebanyak 2 ribu ton.
“Maka, jika NK-STA terpilih, kita akan memaksimalkan hasil produksi ini untuk menutupi defisit, dengan memberikan berbagai program bantuan dari sektor pertanian dan pangan,” kata STA.
Menariknya, paslon nomor urut satu, Syarif Mokodongan, justru salah menyikapi angka (data) defisit pangan yang disampaikan STA.
“Kalau 2 ribu ton kayaknya kurang,” kata Syarif.
Pernyataan Syarif tersebut disampaikan dengan wajah yang penuh ragu, sampai akhirnya diarahkan kembali oleh pendukung, bahwa itu adalah defisit pangan.
“Oh iya, kalau defisit 2 ribu ton, baru betul. Kotamobagu memang defisit 2 ribu ton untuk kebutuhan pangan,” kata Syarif.
Selanjutnya untuk calon Wakil Wali Kota nomor urut 2, Rendy Mangkat justru enggan menanggapi pernyataan STA. Menurut Rendy, jika terpilih nanti, pihaknya akan melibatkan anak-anak muda untuk memajukan sektor pertanian modern.
“Kita akan mengembang sektor pertanian dengan melibatkan kaum milenial dalam mendorong pertanian modern,” kata Rendy. (***)

Related post