Bupati – Wabup Sambut Kunjungan NAM-CSSTC dan ICC
BOLSEL, Update24 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menerima kunjungan Non Aligned Movement Centre for south-south Technical Cooperation (NAM-CSSTC) dan International Coconut Community (ICC).
Kunjungan NAM-CSSTC dan ICC diterima langsung Bupati Bolsel, H Iskandar Kamaru SPt MSi dan Wakil Bupati (Wabup) Deddy Abdul Hamid, Rabu (26/7/2023), di Ruang Rapat Berkah.
Bupati Iskandar dan Deddy mengucapkan selamat datang kepada Direktur NAM CSSTC, Diar Nurbiantoro dan Direktur ICC, Ir Jelfina Constansje Alouw MSC PhD, bersama rombongan di Kabupaten Bolsel.
“Saya perlu sampaikan bahwa sumber daya kelapa di Bolsel besar tapi lokasi penjualan sangat jauh, yaitu di Amurang, Minahasa Selatan,” kata Iskandar Kamaru.
Iskandar mengatakan, dari setiap pintu masuk di Kabupaten Bolsel sudah dihiasi dengan nyiur melambai. “Ini artinya Bolsel sangat besar sumber daya kelapanya. Selain itu kita juga memproduksi arang tempurung,” kata Iskandar.
Iskandar berharap, kerjasama ini akan meningkatkan produksi pertanian khususnya Kelapa di sekitar koridor Tanjung Binarean dan kawasan-kawasan lainnya. “Harapannya dengan kunjungan kemitraan ini dapat meningkatkan ekonomi di Bolsel, tanpa mengabaikan keberlangsungan hidupan liar khususnya spesies Maleo dan spesies langka lainnya,” harap Kamaru.
Sementara itu, Direktur NAM-CSSTC, Diar Nurbiantoro sepakat dengan Pemda Bolsel terkait memaksimalkan produksi pertanian dan perkebunan, namun tetap konsisten menjaga keberlangsungan upaya konservasi di daerah ini. “Kunjungan kami dalam rangka follow up program kerja NAM-CSSTC terkait capacity building guna mencapai tujuan pembangunan negara-negara anggota dalam mencapai pembangunan manusia yang berkelanjutan serta mendorong negara-negara berkembang untuk terlibat efektif dan adil dalam proses globalisasi,” ucap Diar Nurbiantoro.
Senada disampaikan Direktur ICC, Ir. Jelfina menyebut bahwa tujuan dalam rangka meningkatkan produksi pengolahan kelapa adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya kelapa untuk diolah sendiri menjadi minyak. “Nantinya ke depan, kami akan mendatangkan tenaga ahli agar produksi kelapa di daerah ini dapat lebih meningkat,” imbuhnya. (Hen)