Menuju Era Digital; Begini Penjelasan Soal Program Internet Gratis NK-STA
KOTAMOBAGU, Update24 – Belakangan ini, program internet gratis mulai menjadi topik hangat diperbincangkan warga Kotamobagu.
Diketahui, internet gratis merupakan salah satu program unggulan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkara (NK-STA).
Topik inipun semakin menarik perhatian publik, karena pastinya banyak masyarakat bertanya-tanya, apakah program ini benar-benar akan terwujud?.
Spekulasi dan keraguan pastinya mulai timbul, kalau program digitalisasi untuk masyarakat Kotamobagu ini hanya didengar tanpa dicerna. Buktinya, ada-ada saja warga yang menduga, kalau internet gratis ini akan disediakan di setiap rumah.
Padahal faktanya, internet gratis ini tidak dipasang di rumah-rumah pribadi, melainkan di tempat-tempat strategis sebagai berikut:
- Fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dll.)
- Kantor desa, kelurahan dan gedung pemerintahan
- Fasilitas umum (taman kota dan area publik lainnya)
- Seluruh UMKM yang ada di Kotamobagu
- Fasilitas pendidikan
Calon Wali Kota Nayodo Koerniawan saat dikonfirmasi mengatakan, program serupa telah sukses diterapkan di beberapa kabupaten dan kota di Indonesia.
“Di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu misalnya, dari 148 desa/kelurahan, terdapat 70 titik akses internet gratis yang telah terpasang. Begitu juga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ada 997 titik internet gratis telah dipasang di 13 kecamatan,” kata Nayodo.
Di Sulawesi Utara (Sulut) sendiri lanjutnya, Kota Bitung sudah menerapkan internet gratis, dengan jumlah 786 titik internet gratis, dari rencana 1.000 titik dan tersebar di 8 kecamatan.
“Jadi di Indonesia, sebanyak 147 kabupaten/kota di 8 provinsi telah menerapkan program internet gratis ini,” tambahnya.
Senada diakui Calon Wakil Wali Kota, Sri Tanti Angkara (STA). Bunda STA mengatakan, memang tantangan dalam merealisasikan program ini tidak mudah.
“Namun, NK-STA optimis bahwa dengan memulainya, Kotamobagu dapat berkembang dan maju seperti daerah-daerah lain di Indonesia,” kuncinya. (*)